Ticker

6/recent/ticker-posts

Praktik Guru Menggunakan Platform Merdeka Mengajar, Mudah dan Inspiratif

 



Sahabat pembaca Info GTK, sudah tahukah anda bahwa Platform Merdeka Mengajar yang telah diluncurkan di Merdeka Belajar Episode ke-15 bertujuan untuk membantu para guru mengajar sesuai dengan kemampuan murid, menyediakan latihan untuk meningkatkan kompetensi, serta berkarya dan menginspirasi rekan sejawat.

“Guru harus bisa efektif memberikan pembelajaran yang menyenangkan, bermakna, dan berdampak pada daya serap anak, maka dari itu saya harap Platform Merdeka Mengajar ini dapat memberi fasilitas yang dapat digunakan guru untuk mewujudkan pembelajaran yang memerdekakan,” ucap Direktur Guru Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus, Yaswardi, dalam Silaturahmi Merdeka Belajar bertema “Belajar, Mengajar, dan Berkarya bersama Platform Merdeka Mengajar”, Kamis (24/2) secara virtual.

Merespons hal tersebut, Guru SMP Muhammadiyah 2 Tepus, Yogyakarta, Susilo Windriyatno, mengakui bahwa para guru dapat melihat referensi dan mengambil inspirasi dari guru-guru lain, serta dapat mengambil aksi nyata dari bebagai modul ajar, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), hingga asesmen yang tersedia dalam platform.

“Saya memakai asesmen diagnostik di Platform Merdeka Mengajar. Saya ingin tahu sejauh mana anak-anak paham materi yang saya sampaikan. Apakah saya perlu mengulang lagi, atau saya bisa lanjutkan materi saya. Nah, asesmen ini memberi kita umpan balik tentang pemahaman siswa, karena ketika siswa selesai mengerjakan isian di platform ini, otomatis akan ada umpan balik untuk guru,” tutur Susilo.

“Apakah siswa sudah cakap, perlu intervensi khusus, atau sudah mahir, semuanya diinformasikan. Ini benar-benar membantu saya memetakan kemampuan anak-anak saya, sehingga saya bisa memberi pembelajaran sesuai kemampuan siswa-siswa saya,” terang Susilo.

Susilo juga mengakui banyak video inspirasi di Platform Merdeka Mengajar yang membuatnya tambah semangat mendidik. “Ada juga fitur pelatihan mandiri yang sangat bermanfaat. Di sini, saya bisa berlatih sendiri, di mana pun, kapanpun, tanpa terhalang tempat dan waktu. Saya belajar apa itu pendidikan yang memerdekakan, bagaimana caranya mempraktikkan Kurikulum Merdeka, dan lain-lain. Platform ini sangat nyaman dan mudah digunakan. Semoga bapak dan ibu guru dapat mengikuti jejak-jejak kita belajar secara mandiri,” tutur Susilo.

Diakui Susilo, dirinya yang dulu harus membuat RPP terlebih dahulu sebelum mengajar, kini dapat mengakses materi-materi RPP yang tersedia di Platform Merdeka Mengajar. “RPP bisa kita modifikasi sesuai keadaan di sekolah kita,” ucap Susilo.

Samuel Kuriake Balubun dari SMA Negeri 5 Tual, Maluku, mengakui Platform Merdeka Mengajar sangat penting dan bermanfaat dalam pelaksanaan layanan belajar di sekolah. “Karena di platform ini tersedia berbagai jenis modul ajar yang bisa dimanfaatkan para guru untuk mengembangkan pembelajarannya,” ucap Samuel.

Senada dengan Samuel, Windarmansyah dari SMK Negeri 01 Palembang, Sumatra Selatan, mengatakan dirinya banyak mendapatkan ilmu baru. “Terutama untuk menyampaikan materi pembelajaran pada siswa dengan menggunakan Profil Pelajar Pancasila,” ucap Windarmansyah.

Guru SD Negeri Jarit 01, Lumajang, Vivi Wahyuni, mengamini hal tersebut. Ia merasakan platform ini sangat bermanfaat bagi dirinya yang sibuk mengajar sekaligus mengurus rumah tangga. “Biasanya kita guru-guru itu kebanyakan waktunya penuh ya di sekolah. Di rumah sudah capek, mau buka laptop ini bagaimana, pokoknya ruwet, apalagi ibu-ibu seperti saya. Dengan Merdeka Mengajar, kita tinggal pegang telepon genggam saja, kita bisa menonton video inspirasi, bisa melihat inovasi guru lain, yang kalau memang cocok, bisa langsung kita gunakan,” terang Vivi.

“Guru butuh referensi untuk memahami pembelajaran yang memerdekakan. Bagaimana supaya siswa mengalami pembelajaran yang tidak tebas rata, yang berdasarkan kemampuan siswa masing-masing. Kami membutuhkan sesuatu yang setidaknya dalam genggaman. Platform ini sangat lengkap, ada buku buat gurunya, ada buku buat  muridnya. Kita tinggal comot saja,” ucap Vivi menceritakan pengalamannya, yang seperti Susilo, mengaku amat terbantu video-video inspirasi di Merdeka Mengajar.

“Kita dapat mengambil apapun yang ada di modul-modul pada Platform Merdeka Mengajar, kemudian kita sesuaikan dengan kemampuan siswa kita. Jika ada pelajaran yang tidak kita mengerti, kita bisa lihat inovasi guru lain. Kalau cocok, bisa kita terapkan langsung bagi kelas kita,” ucap Vivi.

Mudahnya Memakai Platform Merdeka Mengajar

Menggunakan Platform Merdeka Mengajar, diakui Susilo dan Vivi, sangat mudah. Pertama-tama, para guru dan kepala sekolah dapat masuk ke platform Merdeka Mengajar dengan menggunakan Akun Google berdomain belajar.id (Akun Pembelajaran) atau madrasah.kemenag.go.id (Akun Madrasah). Merdeka Mengajar dapat diakses melalui penjelajah atau browser dengan tautan guru.kemdikbud.go.id maupun lewat aplikasi di Google Play Store (Android).

Beberapa produk dan fitur dalam platform pun memungkinkan untuk diakses secara luring, misalnya dengan mengunduh materi Perangkat Ajar ke gawai pengguna.

 Vivi mengakui senang dengan pendekatan pembelajaran berbasis proyek (project based learning). “Sebelumnya, sekolah kami sebagai Sekolah Penggerak, belum tahu pembelajaran berbasis proyek. Kemudian kita belajar dari Platform Merdeka Mengajar, ternyata ada semua di situ dan mudah digunakan,” terang Vivi.

“Saya berfokus kepada pembelajaran berbasis proyek agar anak-anak lebih fokus ke praktiknya, dibandingkan ceramah tapi anak belum paham. Saya membuat anak-anak mengerjakan proyek mandiri maupun kelompok, misalnya lewat membuat video. Ini sekaligus meningkatkan kemampuan siswa di bidang TIK,” ucap Vivi.

Terkait harapan bagi Merdeka Mengajar, Susilo menguraikan, “Saya harap, bisa ditambahkan fitur unggahan atau upload hasil karya siswa dan fitur unduhan sertifikat jika guru melakukan pelatihan mandiri. Kami sebagai guru juga menggunakan akun belajar.id, mungkin bisa ditautkan dengan Info GTK supaya makin mudah digunakan.”

“Saya berharap ada fitur unggah RPP atau modul ajar, sehingga kami bisa berbagi RPP buatan sesama guru, dokumentasi foto-foto siswa, dan untuk bukti karya seperti video dapat terkoneksi ke YouTube, agar bisa dilihat guru-guru lain,” harap Vivi.

Yaswardi mengaku gembira mendengar pengalaman para guru. “Semoga ini menjadi daya tarik untuk guru-guru kita dari Sabang hingga Merauke supaya aktif menggunakan Platform Merdeka Mengajar,” tutur Yaswardi.

Yaswardi juga berharap agar para pemimpin dinas pendidikan mendorong dan memberi kesempatan bagi para guru dan kepala sekolah untuk aktif mengakses Platform Merdeka Mengajar. “Bagi para kepala sekolah, mari berikan ruang kemudahan bagi para guru untuk mendapatkan informasi terhadap Platform Merdeka Mengajar, agar para guru makin mampu mengajar anak-anak kita dengan optimal,” imbau Yaswardi.

Berita ini bersumber dari Dirjen GTK Kemdikbud.